Jika tanpa aku, apa kamu lega?

26 November 2012

14 November 2012

Too Tired To Hold On, Too In Love To Let Go

Belum pernah sebelumnya alami seperti judul itu.Terlalu lelah untuk bertahan, terlalu mencintai untuk berlalu, pergi. Pasti si empunya rasa bakalan galau, tepatnya bingung. Sudah tidak pantas rasanya kalau mesti menggunakan bahasa alay di usiaku sekarang.

Benar memang, hidup tak melulu mesti berotasi pada Ce I En Te A, Cinta. Ada kuliah yang memberi setumpuk harapan (tugas), surat - surat yang dikejar deadline, memasak yang menjadi satu-satunya pekerjaan normal-ku sebagai perempuan (zzZ), main games yang bisa jadi obat penat. Sekali lagi, hidup tak selalu berotasi pada cinta. Hanya saja saat ini, sedang tepat berada di posisi itu. Posisi dimana cinta menjadi hal yang penting, hal yang membuatku tersenyum dan menangis tiba-tiba. Memang massa-nya mungkin, tepatnya sedang dalam keadaan seperti itu.

Mudah sekali untuk menyayanginya, padahal baru beberapa saat yang lalu aku kenal dia. Perkenalan yang sudah diawali air mata, *lebay*
Dia ambil perlahan perasaanku, lalu dia ukir disetiap sudutnya, apalagi kalau bukan diukir dengan namanya. Until, there are butterflies are flying on my stomach, up to my heart, stuffing my head *plaak*.

Seandainya orang - orang di luar sana tau betapa banyak kelebihanya, betapa layaknya ia dicintai, betapa pantasnya ia diperjuangkan, mungkin tak akan ada yang mampu mangkir dari panggilan jiwa untuk membahagiakanya.Honestly, I want her more than anything that I've ever wished :(

Kehilangan Memiliki

Menetes kembali
Entah untuk apa
Bahkan tak ada kisah yang tercipta
Merajut asa pun tak mampu

Tak akan ada yang mau
Mencintai tanpa tau bagaimana caranya ungkapkan
Tak ada yang akan sanggup
Jika harus berhenti berharap pada cita

Rasanya semua hal adalah kesalahan
Tak berani untuk sekedar membela rasaku

Bersimpuh, hanya mampu bersimpuh
Tanpa memahami keadaan seperti apa yang mesti ku pinta
Berlutut, hanya bisa berlutut
Tanpa berani memohon sebuah pengecualian untuk salahku
Aku benar mengasihinya
Aku benar mencintainya
Aku benar peduli dengan setiap nafasnya
Dan aku benar, inginkan yang terbaik untuknya
Sebuah kebenaran jika bukan aku orangnya

Sakit Cinta

Prinsip saya, kalau sudah berani bermimpi basah, harus berani menanggung basah! *lol
Statement buruk tapi memang benar kan?
Soal cinta apalagi, orang yang mengerti bagaimana cara menghargai cinta mungkin tidak akan seperti orang dibawah ini :

Cuma selisih 5 jam!!!!


Kasihan sekali objek yang dimaksud sama manusia tanpa logika seperti ini. Mungkin sebelum dia merasakan ada segurat hatinya yang tersilet oleh pasanganya, dia memuja dan mengungkapkan puluhan wise words dan pada akhir hubungan, dianggap orang paling jahat sedunia, dianggap orang yang merusak kebahagiaan dia. Gak mikir apa ya kalau setelah ini entah berapa banyak lagi orang yang ia persilahkan untuk merusak hidupnya karena pemikiranya sendiri.

Untuk orang yang saat ini kucintai, tak akan kulakukan itu padamu.

NB :
Sebenernya dia sadar ini ngeri tapi kok *mlongo*

13 November 2012

12-13 November 2012

She looks beautiful :)

Dear, My Star

Kamu terlalu berkilau untuk berada di dekatku. Membuat mataku terasa perih dan berair.
Mungkin menjadi pecundang yang hanya berani mengintai dan mencoba memahamimu dari jauh memang menjadi jalan yang lebih baik.
Setidaknya, kau pun tak merasa terbebani dengan sepasang mata yang terus mengamatimu seksama, yang menjadikanmu merasa takut untuk membuat perlawanan.

Rasanya tidak lucu jika aku berusaha untuk memberikan rasa nyaman buatmu tetapi aku pula memberikan sebuah "hati" yang mesti menjadi salah satu hal yang membuat hatimu terasa lelah untuk merasa.
Entah harus seperti apa. Salah memang jika memaksakan diri untuk selalu di dekatmu. Terlalu hina aku untuk itu.

Tidak ada niat untuk meninggalkan, tapi terlalu takut untuk merasakan bagaimana dicintai, disayangi, dirindukan oleh hatimu.
Seandainya aku tau kenapa Tuhan menitipkan perasaan ini. Mungkin aku akan lebih bijak memandang dan mengharapkan mu.

Tapi aku bisa apa? Tau sedikit saja pun tidak. Bahkan bagaimana caraku mengasihimu pun aku tidak tau. Lewat ribuan do'a, selalu terselip harapan agar setiap hari bisa ku dengar tawamu, bisa ku lihat senyumu, sekalipun bukan untuku.

Kenapa sebesar ini?

11 November 2012

Lelehan Si Hujan

pap pap parampampam
Well, how great of you, raining!!! Kau lelehkan 3 magnumku, kau basahi gitarku, kau lelehkan ingusku. So cold tonight T_T
Belum sembuh tenggorokanku, mau ditambah lagi.

Kepingan Puing

Merintih dan tertatih
Entah mesti darimana mengakhiri
Karena memang tidak ada permulaan

Mengambang
Enggan tenggelam namun tak bisa berenang
Perasaanku seperti pohon pinus nyaris mati
Kerontang tapi masih tetap kokoh

Hatiku terasa mudah hancur
Berserakan menyerupai puing
Menjadi banyak kepingan
Namun tetap kembali utuh seperti mutan

Menangis tapi untuk apa
Bukanya aku tau akan begini alurnya
Aku seperti sutradara kolokan
Tau akan berakhir buruk tapi pura-pura tidak tau

Sekarang
Aku bisa apa

Agree


Dia benar :)
Mungkin dia salah satu titik dari akhir titik panjangku. Salah satu titik yang melengkapi semua titik.
Aku tau sekarang, jika memang aku ingin meraih titik yang lain. Aku harus segera membuatnya...karena aku tidak akan berhenti berkubang dengan titik yang ia miliki jika aku tak mulai mengukir titik yang lainya :D

Yang Mana?

Tuhan...jika memang rasaku ini salah, kasih tau donk. Jangan biarin aku terus larut :(
Mestikah aku menghilang tanpa bekas darinya? Supaya tak ada beban rasa yang ia rasa.
Atau tetap bertahan dengan egoku untuk mencintainya?

Malam ini, terasa sekali besar hasratku memeluknya, mengusap air matanya, menemani tidurnya, menjaga lelapnya, memandang senyumnya. Tak peduli bagaimanapun keadaanya.
Tuhan, rubahlah aku menjadi orang yang pantas untuk memujanya.

Kenapa perasaan ini harus ada jika tak diperbolehkan, kenapa harus muncul jika tak layak tumbuh.
Aku begitu berharap bisa menjaganya.

:)

Aku akan jagain kamu semampuku...sekalipun harus sakit. Setidaknya masih bisa jadi tempatmu bersandar.

10 November 2012

Am not selfish

Bila sudah tak mungkin, hasrat cinta menyatu. Walau rasa itu masih ada, bahkan tlah menjadi bagian dalam hidupku. Jangan coba tanyakan ketulusan cinta ini, hanya engkaulah satu harapan...

Lagunya bener-bener buat meleleh. Apa kaum sepertiku memang kaum yang harus bersahabat dengan cinta tanpa memiliki? Apa orang-orang sepertiku memang mesti berkompromi dengan kerelaan?
Perasaanku terhadapnya seaakan tak terbendung, jika kemarin ia yang takut dengan kedekatan kami. Sekarang switch the role. Aku yang takut. Takut jika rasa sayangku semakin besar, takut jika peduliku semakin tumbuh liar, takut jika hasratku semakin menggebu, takut jika cinta yang ku miliki semakin terasa olehnya.

Aku memang menginginkanya, tapi haruskah seegois itu? Tidak. Tidak akan. Sedalam apapun rasaku. Aku tidak layak mendapatkan kasih sayangnya.

Missing her so much

...entah untuk malam keberapa tanpa telepon dan sms-nya. Dia sudah terlelap, terbuai dalam mimpinya mungkin. Tapi apa segampang itu dia tenang setelah hari itu?
Cuma bisa liat videonya, rekaman telepon kami, rekaman suaranya, chat kami. Dan seperti biasa...currrrr menetes deras ini air mata.
Belum sepenuhnya ikhlas bahwa dia benar-benar meninggalkan semua tentang kami perlahan, tapi pasti.
Sedangkan aku masih saja terus mangkir dari keadaan.

Sekalipun mulai merasa suka dengan seseorang yang jelas-jelas tak ada rasa sedikitpun denganku tapi sebenernya tak semudah itu lupakanya. Tak semudah ituuu.
Tapi aku tau, ini hanya secuil dari hal yang harus ku pikirkan. Hanya perlu sedikit lebih tough biar cepet move on. But actually, aku telah sukses. Aku menangis bukan karena meratapi keadaan. Tapi karena ada setumpuk rindu yang tak bisa terungkap dengan kata ataupun sikap. Mungkin menangis bisa melegakan. Dan memang bisa.

28 Oktober 2012

??


Pernahkah merasa mencintai seseorang tapi tidak berani mengakui bahwa kau mencintainya?
Well, life is tragedy. Kita tidak bisa menebak apa yang akan terjadi besok, lusa. Ica, entah apa yang sedang terpikir olehku saat itu, hingga dengan sendirinya ku buat account baru facebook dengan tujuan cari partner.  Karena mustahil kalau secara blak-blakan ubek-ubek fanspage, group untuk tujuan tersebut dengan account facebookku yang biasa. Bisa jadi hot topic di kampus dan pasti classmates-ku bakalan curiga. Padahal saat itu aku masih punya hubungan dengan partner yang jauh disana, kota Makassar. Hanya saja, hubungan kami mulai pasang-surut  karena kesibukanya. Dan berakhir.
Singkat cerita, aku mulai dekat dengan ica. Dimulai saat dia posting ke group lesbian dan aku add dia.Awalnya ku pikir dia seorang lesbian, tapi setelah kenal ternyata dia straight. Dan dia pun tau aku seorang lesbian. Tapi kami tetap dekat dan sering sharing  masalah satu sama lain. Dia memberitahu alasanya post kedalam group tersebut. Alasan yang tidak bisa ku jelaskan.
Setelah kenal dia, mendengar kekuranganya, sifat buruknya. Aku  bukanya merasa illfeel, justru sebaliknya. Aku jadi care dan merasa mengenalnya untuk jangka waktu yang lama. Kami pun mulai bertukar no handphone. Semakin hari, aku semakin peduli denganya. Ketika dia lama membalas chat, sms dan tidak menjawab telepon aku menjadi begitu khawatir denganya.
Aku tau dia mau dekat denganku hanya karena butuh teman cerita yang bisa mengerti dia, memahami dia, hingga ide gila mulai muncul lagi di otaku. Aku mengarang cerita bahwa aku juga pernah berada di posisi dia. Cerita gila yang membuat aku kadang berpikir, kenapa aku mau merendahkan diri dengan mengada-ada keburukanku hanya untuk membuatnya nyaman dan bebas bercerita denganku. Yeah, sometimes love makes us be mad. Ada perasaan cemburu ketika dia bercerita tentang apa yang dia lakukan hari ini dengan pasangan-pasanganya.
Aku pun selalu menegaskan ke dia bahwa perasaanku ke dia tidak akan lebih. Seandainya dia tahu seberapa aku mengharapkan dia. Aku berbohong hanya dengan satu harapan, dia tidak merasa risih untuk tetap akrab denganku. Pernah aku bertanya bagaimana seandainya aku mulai ada rasa suka denganya, dan tanpa pikir panjang (sepertinya), dia menjawab akan menjauhiku buat kebaikan bersama. Karena dia tidak ingin merasakan sakit hati karena tidak bisa memiliki orang yang ia cintai. Jawaban yang cukup membuat sesak di dada.
Suatu hari dengan segenap jiwa raga, ku sms kata sayang ke dia,dan buru-buru ku sms lagi dan bilang bahwa itu salah kirim. Tapi sepertinya dia tau itu memang ditujukan untuknya. Kami satu kota, tapi tidak pernah bertemu. Aku dan dia sama-sama kuliah semester  akhir, hanya saja dia kuliah di salah satu unviersitas negeri sedangkan aku di universitas swasta. Tapi dengan melihat semua foto-fotonya dia cukup manis, dengan bibir yang sempat mampir dan kucumbu dalam mimpi. Ahhh betapa marahnya dia jika tau aku curi ruh-nya sejenak dalam mimpiku.
Dia bilang belum siap bertemu denganku, mungkin sebenarnya dia takut. Dan aku yakin bahwa dia mulai merasakan ada perasaan yang berbeda dariku untuknya. Dan jika suatu saat ada kesempatan bertemu denganya. Aku hanya ingin memeluknya. Entah sebagai apa. Setidaknya aku  bisa menjadi tempatnya bersandar. Ada rasa benar-benar ingin menyatakan perasaanku. Tapi aku terlalu pengecut, takut seandainya dia benar-benar menjauhiku.

Semoga perasaanku hanya sesaat. Karena lebih baik seperti itu T_T

31 Juli 2012

You are the reason why I...

Cuma bisa mengenang semuanya. Hingga untuk menuliskanya terasa sayang, kenangan itu tak akan kubagi. Cukup menjadi miliku utuh. Menangiskah kau?
Entah sejak kapan aku menjadi lebay seperti ini.

26 Juli 2012

Crying

Kamu tau? ketika kau ingin semua berakhir aku terlihat tenang, tanpa beban, cuek dan mengiyakan maumu sebenarnya aku tengah berjuang menahan tumpahan ribuan air galon di mataku. Hingga meluber, membanjiri sekitarnya. Aku punya hak apa untuk memintamu terus bertahan. Tapi tak adakah hak ku memintamu tetap bersamaku?

Aku tau ini sama-sama berat untuku. Semoga kau bahagia setelah ini. Soal aku, aku hanya berharap suatu saat ku temukan tempatku berlabuh, agar hatiku sedikit terobati.
Aku hanya ingin diam, tanpa komentar, menuruti semua keputusanmu, karena aku tau. Inilah konsekuensi dari semuanya. Mungkin memang lebih baik begini. Sudah cukup lama aku tertekan dengan perubahanmu. Perhatian yang tak lagi utuh, kasih sayang yang terasa ganjil.

Tak pernah membencimu, aku bukan pembenci.

4 April 2012

Long time no write

Hi my blog, how are you? Hows your day?
Hopefully grows like ussual.
Hahhhh lama gak nulis di tubuhmu, empumu sedang dibuai asmara. Maaf jika kau benar-benar terabaikan.

I am happy n fun with her :D
Dia pengertian, sekalipun beda 4tahun. Lebih manja dia dari akunya, mungkin karena aku terlalu memanjakanya ya?
Tapi, akhir-akhir ini hubungan kami agak sedikit bermasalah. Well, she is working, a busy girl. Kau tau tak? dari senin - minggu tak pernah bisa aku punya waktu 1 jam saja tanpa dia nyambi kerja. Selalu ada yang dia kerjakan. Apalagi semenjak mamanya tinggal sama dia. Huaaaa, I don't have much time to hear her voice before sleep :(

Dia jadi lebih sibuk, bahkan sering aku yang kerjakan sebagian pekerjaanya. I miss her, so miss her :(

22 Maret 2012

I hate this day

Dia terasa berbeda, berubah, bermetamorfosis, mungkin karena usianya. Keluaganya yang semakin gencar memintanya menikah, mungkin dia lelah berbohong siapa kekasihnya. Aku sudah bertunangan denganya, entah pertunangan seperti apa di matanya. Ahhhhh...aku bukan orang yang cengeng. Seandainya dia tau aku menangis malam ini. But, I know her...it's not her wish.

Tuhan, sedikit saja beri waktu untuk ku menjaganya lebih lama dari ini. Jangan secepat ini memberiku batasan waktu. Izinkan sekali lagi ku peluk ia dalam lelapnya.