Merintih dan tertatih
Entah mesti darimana mengakhiri
Karena memang tidak ada permulaan
Mengambang
Enggan tenggelam namun tak bisa berenang
Perasaanku seperti pohon pinus nyaris mati
Kerontang tapi masih tetap kokoh
Hatiku terasa mudah hancur
Berserakan menyerupai puing
Menjadi banyak kepingan
Namun tetap kembali utuh seperti mutan
Menangis tapi untuk apa
Bukanya aku tau akan begini alurnya
Aku seperti sutradara kolokan
Tau akan berakhir buruk tapi pura-pura tidak tau
Sekarang
Aku bisa apa