Jika tanpa aku, apa kamu lega?

10 November 2012

Missing her so much

...entah untuk malam keberapa tanpa telepon dan sms-nya. Dia sudah terlelap, terbuai dalam mimpinya mungkin. Tapi apa segampang itu dia tenang setelah hari itu?
Cuma bisa liat videonya, rekaman telepon kami, rekaman suaranya, chat kami. Dan seperti biasa...currrrr menetes deras ini air mata.
Belum sepenuhnya ikhlas bahwa dia benar-benar meninggalkan semua tentang kami perlahan, tapi pasti.
Sedangkan aku masih saja terus mangkir dari keadaan.

Sekalipun mulai merasa suka dengan seseorang yang jelas-jelas tak ada rasa sedikitpun denganku tapi sebenernya tak semudah itu lupakanya. Tak semudah ituuu.
Tapi aku tau, ini hanya secuil dari hal yang harus ku pikirkan. Hanya perlu sedikit lebih tough biar cepet move on. But actually, aku telah sukses. Aku menangis bukan karena meratapi keadaan. Tapi karena ada setumpuk rindu yang tak bisa terungkap dengan kata ataupun sikap. Mungkin menangis bisa melegakan. Dan memang bisa.