Well, aku tau hidup itu pilihan kita. Kita yang menentukan bagaimana kita jalani waktu yang kadang terasa singkat dan lama di dunia fana ini. Untuk alasan itu takut rasanya jika harus meminta saran seseorang untuk beban psikis ku. Termasuk ibu.
Seandainya bukan hanya bicara tentang pilihan tapi sebab memilih, atau sedikit saja alasan sebagai bahan pertimbangan tentang orientasiku.
Aku hanya berharap, saat ini aku adalah seorang bayi yang tengah belajar berjalan dan mengalami kesulitan untuk mengangkat kaki. Bukan mencari pembelaan, bukan itu.
Sudah cukup rasanya dihakimi oleh perasaan melanggar norma dan asusila. Bagaimana bisa melanggar asusila, sedangkan tak ada satu orang pun yang ku cela harga dirinya. Atau sebenernya sudah ku cela, harga diriku sendiri?
Tak ada ruang cukup hanya untuk berteriak lirik. Ahhh, kalau lirik sekedar menggumam, bukan berteriak.